tag:blogger.com,1999:blog-60172294881319373752024-03-13T09:47:05.484-07:00WAWASAN ALAM ISLAMIAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/08371669742988060163noreply@blogger.comBlogger9125tag:blogger.com,1999:blog-6017229488131937375.post-88536932152559873442012-04-29T00:19:00.000-07:002012-04-29T00:19:15.520-07:00Yayasan Sosial Terfavorit di Sumatera UtaraDari artikel-artikel sebelumnya, mungkin anda sudah mendengar mengenai <a href="http://abushafwanpiliang.blogspot.com/2012/04/yayasan-sosial-nomor-1-di-sumatera_4569.html">Yayasan Sosial Nomor 1 di Sumatera Utara</a>, tapi yang satu ini belum anda dengarkan??? yaitu mengenai <a href="http://abuathiyah.blogspot.com/2012/04/yayasan-terdepan-di-sumatera-utara.html">Yayasan Sosial Terfavorit di Sumatera Utara</a>. ternyata <a href="http://abushafwanpiliang.blogspot.com/2012/04/yayasan-sosial-nomor-1-di-sumatera_4569.html">Yayasan Sosial Nomor 1 di Sumatera Utara</a> dan <a href="http://abuathiyah.blogspot.com/2012/04/yayasan-terdepan-di-sumatera-utara.html">Yayasan Sosial Terfavorit di Sumatera Utara</a> adalah yayasan yang sama ( alias itu-itu juga ), lho,.........kok bisa yach...????? ya bisa lah.......<br />
Jangan ngaku-ngaku aja donk.....! ini bukan pengakuan doank kok, tp ini merupakan kalimat tafaaul, alias optimis, mudah-mudahan Yayasan kita bisa menjadi <a href="http://abushafwanpiliang.blogspot.com/2012/04/yayasan-sosial-nomor-1-di-sumatera_4569.html">Yayasan Sosial Nomor 1 di Sumatera Utara</a>, sekaligus menjadi <a href="http://abuathiyah.blogspot.com/2012/04/yayasan-terdepan-di-sumatera-utara.html">Yayasan Sosial Terfavorit di Sumatera Utara</a>. gitulah maknanya kira2.<br />
Terakhir saya berharap kepada seluruh saudara saya, untuk mendukung Yayasan kita ini, mudah-mudahan bisa mewujudnyatakan mimpinya.......amiin.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08371669742988060163noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6017229488131937375.post-38351697377592221952012-04-23T00:10:00.003-07:002012-05-03T18:48:35.698-07:00Yayasan Sosial Nomor 1 di Sumatera Utaramemiliki misi yang sama antar yayasan boleh- boleh saja, karena kebanyakan yayasan yang ada ( khususnya <a href="http://abushafwanpiliang.blogspot.com/2012/04/yayasan-sosial-nomor-1-di-sumatera_4569.html">yayasan sosial di Sumatera Utara</a> ) memiliki misi yang sama, yaitu menjadi <a href="http://abushafwanpiliang.blogspot.com/2012/04/yayasan-sosial-nomor-1-di-sumatera_4569.html">Yayasan Sosial Nomor 1di Sumatera Utara</a>, meskipun ada beberapa yayasan yang memiliki misi ingin menjadi <a href="http://abushafwanpiliang.blogspot.com/2012/04/yayasan-dakwah-nomor-1-di-sumatera.html">Yayasan Dakwah Nomor 1 di Sumatera Utara</a>, <a href="http://abushafwanpiliang.blogspot.com/2012/04/yayasan-nomor-1.html">Yayasan Nomor 1</a> dan <a href="http://abushafwanpiliang.blogspot.com/2012/04/sumatera-utara-kaya-akan-yayasan.html">Sumatera Kaya Akan Yayasan</a> misi boleh sama tapi program kerja harus beda, itulah yang ada di yayasan Sosial yang satu ini, <a href="http://abushafwanpiliang.blogspot.com/2012/04/yayasan-sosial-nomor-1-di-sumatera_4569.html">Yayasan Ar Risalah</a>...... itulah namanya ( namanya dah keren apalagi program kerjanya,....... he..he..bukan maksud ninggi yach... ), untuk mencapai misi yang ada, maka <a href="http://abushafwanpiliang.blogspot.com/2012/04/yayasan-sosial-nomor-1-di-sumatera_4569.html">yayasan Ar- Risalah</a> merancang beberapa program kerja, diantaranya: pembangunan masjid, pengadaan air bersih, bagi buku dan Qur'an gratis, pengiriman dai ke berbagai daerah di Sumatera Utara, tebar Qurban, buka bersama dan kegiatan-kegiatan yang lainnya yang belum kami sebutkan disini, mudah-mudahan dengan kegiatan-kegiatan ini <a href="http://abushafwanpiliang.blogspot.com/2012/04/yayasan-sosial-nomor-1-di-sumatera_4569.html">yayasan Ar Risalah</a> bisa mewujudkan misinya "<a href="http://abushafwanpiliang.blogspot.com/2012/04/yayasan-sosial-nomor-1-di-sumatera_4569.html">Yayasan Nomor 1 di Sumatera Utara</a>".<br />
mohon dukungannya agar yayasan kita ini benar-benar menjadi <a href="http://abushafwanpiliang.blogspot.com/2012/04/yayasan-sosial-nomor-1-di-sumatera_4569.html">Yayasan Nomor 1 di Sumatera Utara</a>.<br />
baca juga <a href="http://abushafwanpiliang.blogspot.com/2012/04/yayasan-dakwah-nomor-1-di-sumatera.html">Yayasan Dakwah Nomor 1 di Sumatera Utara</a>, <a href="http://abushafwanpiliang.blogspot.com/2012/04/yayasan-nomor-1.html">Yayasan Nomor 1</a> dan <a href="http://abushafwanpiliang.blogspot.com/2012/04/sumatera-utara-kaya-akan-yayasan.html">Sumatera Utara Kaya Akan Yayasan</a>.<br />
bagi anda yang ingin tau lebih jelas tentang yayasan Ar Risalah, silahkan kunjungi kami di: <a href="http://yayasanarrisalah.com/">http://yayasanarrisalah.com/</a>. blog resmi Yayasan Ar- Risalah, yang diasuh oleh <a href="http://jiddiyah.com/">Zulfirman Tanjung</a> (Webmaster alumni USU).Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08371669742988060163noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-6017229488131937375.post-26493066096947622262012-04-21T19:04:00.003-07:002012-04-28T00:33:26.159-07:00Yayasan Sosial Terdepan di Sumatera UtaraYayasan Ar Risalah ingin menjadi <a href="http://abuathiyah.blogspot.com/2012/04/yayasan-sosial-nomor-1-di-sumatera.html">Yayasan Sosial Nomor 1 di Sumatera Utara</a>, tapi tentunya dengan menghadirkan program-program handalan dan kreatifitas- kreatifitas yang perfect.<br />
untuk mengetahui program-progaram yayasan Ar Risalah untuk menjadi <a href="http://abuathiyah.blogspot.com/2012/04/yayasan-sosial-nomor-1-di-sumatera.html">Yayasan Sosial Terdepan di Sumatera Utara</a>, silahkan kunjungi kami di blog Abushafwanpiliang.blogspot.com. judul artikelnya: <a href="http://abuathiyah.blogspot.com/2012/04/yayasan-sosial-nomor-1-di-sumatera.html">Yayasan Sosial Terdepan di Sumatera Utara</a>. jangan lupa dukung artikel ini ya ( <a href="http://yayasan%20sosial%20terdepan%20di%20sumatera%20utara/">Yayasan Sosial Terdepan di Sumatera Utara</a> ), karena artikel ini sedang dilombakan di kantor <a href="http://yayasan%20sosial%20terdepan%20di%20sumatera%20utara/">yayasan sosial Ar Risalah</a>, tapi pesertanya terbatas hanya untuk pegawai yayasan aja, atas dukungannya ana harapkan terima kasih.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08371669742988060163noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6017229488131937375.post-86377356169057384392012-04-20T01:31:00.001-07:002012-04-20T01:31:38.726-07:00Lomba Nulis ArtilelKali ini bagian IT Yayasan Ar Risalah Alkhairiyah ngadain lomba nulis artikel yang berjudul: <a href="http://abushafwanpiliang.blogspot.com/2012/04/yayasan-sosial-nomor-1-di-sumatera.html">Yayasan Sosial Nomor 1 di Sumatera Utara</a>, tapi pesetanya khusus pegawai yayasan doank, kira- kira siapa ya... yang jadi pemenang?Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08371669742988060163noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6017229488131937375.post-78697762567166261302012-04-17T22:20:00.005-07:002012-04-21T01:35:23.810-07:00Kasus Pelarangan Jilbab di Belanda<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"></span><br />
<div class="pict-detailberita" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; height: 276px; margin-bottom: 0px; margin-left: auto; margin-right: auto; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; width: 465px;"><img alt="Pengadilan Belanda Sidangkan Kasus Pelarangan Jilbab " height="276" src="http://static.republika.co.id/uploads/images/detailnews/pelajar-berjilbab-ilustrasi-_110324023201-659.jpg" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" width="465" /></div><div class="clear" style="clear: both; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"></div><div class="name-pict-detailberita" style="border-bottom-color: rgb(204, 204, 204); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; margin-bottom: 12px; margin-left: auto; margin-right: auto; margin-top: 8px; padding-bottom: 5px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; width: 465px;"><div class="namepict" style="float: left; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; width: 350px;">Pelajar berjilbab, ilustrasi</div><div class="namepict" style="float: left; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; width: 350px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #354c98; font-size: 12px;"></span><br />
<h1 style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 25px; font-weight: normal; font: normal normal bold 40px/normal sans-serif; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #354c98; font-size: 12px;">Pengadilan Belanda Sidangkan <a href="http://abuathiyah.blogspot.com/">Kasus Pelarangan Jilbab</a></span></h1></div></div><div class="isidetailberita" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 16px; margin-bottom: 50px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><div class="isi-detailberita" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin-bottom: 18px; margin-left: auto; margin-right: auto; margin-top: 8px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; width: 450px;"><div class="content-detail-news" style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><br />
</div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Kasus Yang menimpa kaum muslimah di Belanda Yaitu <a href="http://abuathiyah.blogspot.com/">Kasus Pelarangan Jilbab Di Belanda</a></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 17px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">REPUBLIKA.CO.ID, ZAANDAM - Pengadilan di Zaandam, Belanda, sedang menangani kasus pelarangan jilbab. Sebuah sekolah, Don Bosco College di Volendam, melarang seorang siswi mengenakan jilbab di sekolah.<br />
<br />
Alasannya, jilbab tidak sesuai dengan karakter katolik sekolah tersebut. Senin (28/03) hakim belum menjatuhkan vonis.<br />
<br />
Ia juga tidak memberi tahu kapan kira-kira vonis dijatuhkan. Imane Mahssan (15) menuntut sekolahnya ke pengadilan.<br />
<br />
Sebelumnya gadis ini sudah mengadukan kasusnya ke Commissie Gelijke Behandeling (CGB), organisasi HAM yang ingin memberantas ketidakadilan. Namun sekolah Don Bosco College tetap melarangnya memakai jilbab, walau CGB menyatakan Imane berhak memakai jilbab.</div></div></div></div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08371669742988060163noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6017229488131937375.post-54480352365398435732012-04-17T22:05:00.001-07:002012-04-17T22:09:24.209-07:00JILBAB<br />
<div style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; text-align: right;">
<img alt="" height="135" src="http://www.eramuslim.com/fckfiles/image/a3/bego.jpg" style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; display: block; font-size: 13px; font: inherit; margin-bottom: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;" width="200" /><span class="Apple-style-span" style="color: #444444; font-family: sans-serif; font-weight: bold; line-height: 27px;">Kenakan Jilbab, Ornela Bego Ditolak Masuk ke Ruang Kuliah</span></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="clear: right; color: #444444; float: right; font-family: sans-serif; line-height: 16px; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></span></div>
<div style="background-attachment: scroll; background-color: transparent; background-image: url(http://www.eramuslim.com/img/line.gif); background-position: 0px 0px; background-repeat: repeat repeat; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font: inherit; margin-bottom: 23px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 8px; padding-right: 8px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 12.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #222222; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 9pt;">Seorang mahasiswa
Albania di Institut Teknologi Izmir (İYTE) Turki belum diizinkan untuk
menghadiri salah satu perkuliahan karena jilbab yang dikenakannya, sebuah
kejadian terkait kasus larangan jilbab, di mana Dewan Pendidikan Tinggi (Yok)
telah mencabutnya di tahun 2010, namun masih sewenang-wenang diterapkan di
beberapa universitas.</span><br />
<a name='more'></a><span style="color: #444444; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.25pt; margin-bottom: 17.25pt; vertical-align: baseline;">
<span style="color: #222222; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 9pt;">Ornela Bego, seorang mahasiswa dari Albania yang datang ke Turki
untuk belajar fisika di İYTE tersebut, belum diizinkan untuk menghadiri mata
kuliah kimia selama lebih dari satu bulan karena dia mengenakan jilbab.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.25pt; margin-bottom: 17.25pt; vertical-align: baseline;">
<span style="color: #222222; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 9pt;">Bego mengatakan dia belum mampu menemukan solusi untuk masalah
yang ia alami, yang katanya menyebabkan dia gagal dalam mata kuliah tersebut
meskipun ia telah berbicara dengan rektor İYTE Rektor Mustafa Güden tentang
masalah ini.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.25pt; margin-bottom: 17.25pt; vertical-align: baseline;">
<span style="color: #222222; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 9pt;">Dosen kimianya mengatakan, "Anda tidak bisa masuk ke kelas
saya dengan mengenakan jilbab bahkan jika larangan jilbab di
universitas-universitas telah dihapus."<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.25pt; margin-bottom: 17.25pt; vertical-align: baseline;">
<span style="color: #222222; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 9pt;">Bego sendiri mengatakan ia tidak dapat mengerti mengapa larangan
tersebut masih dilaksanakan di Turki, yang penduduknya mayoritas Muslim
sedangkan di universitas negara-negara Eropa hal itu sudah tidak menjadi
masalah. (fq/cihan)<o:p></o:p></span></div>
</div>
<br />
<br />
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08371669742988060163noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6017229488131937375.post-51058949005685528882012-04-17T21:37:00.000-07:002012-04-17T21:45:38.517-07:00UZBEKISTAN MENETRALISIRKAN PEREMPUAN<span class="Apple-style-span" style="color: #444444; font-family: 'Droid Serif', Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; line-height: 22px;"></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 35px;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Keji, Pemerintah Uzbek Secara Diam-diam Mensterilkan Perempuan</span></span><br />
<div class="entry-content">
<div style="margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<div style="text-align: center;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://muslimahzone.com/assets/2012/04/uzbek_women_allege_forced_sterilization.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="133" src="http://muslimahzone.com/assets/2012/04/uzbek_women_allege_forced_sterilization.jpg" width="200" /></a></div>
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Droid Serif', Georgia, 'Times New Roman', Times, serif;"><span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-size: x-small; line-height: 26px;"><i></i></span></span></div>
<strong style="font-family: 'Droid Serif', Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 15px; font-weight: bold; line-height: 26px;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;">Adolat terlihat sangat mencolok, suara tenang dan rahasia yang telah ia temukan, sangat memalukan.</span>Muslimahzone.com</strong><em style="font-family: 'Droid Serif', Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 15px; font-style: italic; line-height: 26px;"> – Laporan BBC mengungkapkan bahwa di Uzbekistan, para dokter menjalankan program rahasia untuk mensterilkan perempuan. BBC berbicara dengan beberapa perempuran yang disterilkan tanpa sepengetahuan dan persetujuan darinya, innalillahi.</em><br />
<a name='more'></a><em style="font-family: 'Droid Serif', Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 15px; font-style: italic; line-height: 26px;"><span id="more-2369"></span></em></div>
<div style="font-family: 'Droid Serif', Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 15px; line-height: 26px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Dia tahu apa yang terjadi bukanlah kesalahannya, tapi dia tidak bisa tidak merasa bersalah tentang hal itu.</div>
<div style="font-family: 'Droid Serif', Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 15px; line-height: 26px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Adolat berasal dari Uzbekistan, di mana kehidupan sekitar memiliki banyak anak dan keluarga besar merupakan definisi kesuksesan pribadi. Adolat menganggap dirinya sebagai kegagalan.</div>
<div style="font-family: 'Droid Serif', Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 15px; line-height: 26px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
“Apa yang saya lakukan setelah apa yang terjadi pada saya?” katanya sambil membelai rambut putrinya, gadis yang lahir dan mengubah hidup Adolat.</div>
<div style="font-family: 'Droid Serif', Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 15px; line-height: 26px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
“Saya selalu bermimpi memiliki empat orang anak-dua laki-laki dan dua perempuan-namun setelah putri kedua saya lahir, saya tidak bisa hamil kembali,” ungkapnya.</div>
<div style="font-family: 'Droid Serif', Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 15px; line-height: 26px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Dia pergi ke dokter dan menemukan bahwa dia telah disterilisasi setelah melahirkan putrinya melalui operasi caesar.</div>
<div style="font-family: 'Droid Serif', Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 15px; line-height: 26px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
“Saya terkejut, saya menangis dan bertanya : Tapi mengapa? Bagaimana mereka bisa melakukan ini? Dokter berkata, ‘itulah hukum di Uzbekistan’.”</div>
<div style="font-family: 'Droid Serif', Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 15px; line-height: 26px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Sterilisasi, bukan-secara resmi-hukum di Uzbekistan.</div>
<div style="font-family: 'Droid Serif', Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 15px; line-height: 26px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Tapi bukti yang dikumpulkan oleh BBC menunjukkan bahwa pemerintah uzbek telah menjalankan program selama dua tahun terakhir untuk mensterilkan perempuan di seluruh negeri, tanpa pengetahuan mereka.</div>
<div style="font-family: 'Droid Serif', Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 15px; line-height: 26px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Wartawan asing tidak diterima di Uzbekistan dan pada akhir Februari tahun ini, pemerintah mendeportasi wartawan <em style="font-style: italic;">BBC</em> dari Uzbekistan. Dia telah bertemu dengan Adolat dan banyak perempuan lain di Uzbekistan di negara tetangga, Kazakhstan. Dia juga mengumpulkan kesaksian melalui telepon dan email dan dalam rekaman yang dibawa ke luar negeri oleh kurir.</div>
<div style="font-family: 'Droid Serif', Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 15px; line-height: 26px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Tak satupun perempuan ingin memberikan nama asli mereka, tetapi mereka datang dari berbagai belahan Uzbekistan dan cerita-cerita mereka konsisten dengan dokter dan profesional medis dalam negeri.</div>
<div style="font-family: 'Droid Serif', Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 15px; line-height: 26px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<strong style="font-weight: bold;">Kesaksian dokter Uzbekistan</strong></div>
<div style="font-family: 'Droid Serif', Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 15px; line-height: 26px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
“Setiap tahun kami disajikan dengan rencana. Setiap dokter diberitahu berapa banyak perempuan yang diharapkan diberikan kontrasepsi, berapa banyak perempuran yang akan disterilkan,” ujar seorang ginekolog dari ibukota Uzbekistan, Tashkent.</div>
<div style="font-family: 'Droid Serif', Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 15px; line-height: 26px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Seperti semua dokter yang berhasil diwawancarai, dia berbicara pada kondisi anonimitas. Berbicara dengan seorang wartawan asing dapat mengakibatkan hukuman penjara, di mana penyiksaan di dalam tahanan adalah norma.</div>
<div style="font-family: 'Droid Serif', Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 15px; line-height: 26px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
“Ada kuota. Kuota saya adalah empat wanita dalam sebulan,” ungkapnya.</div>
<div style="font-family: 'Droid Serif', Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 15px; line-height: 26px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Dua sumber medis lainnya menunjukkan bahwa ada tekanan yang sangat kuat pada dokter di pedesaan di Uzbekistan, di mana beberapa ginekolog diharapkan untuk mensterilkan hingga delapan wanita setiap minggunya.</div>
<div style="font-family: 'Droid Serif', Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 15px; line-height: 26px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
“Sekali atau dua kali sebulan, kadang-kadang lebih, seorang perawat dari klinik setempat datang ke rumah saya, mencoba membawa saya ke rumah sakit untuk menjalani operasi,” ujar seorang ibu dari tiga anak di wilayah Jizzakh, Uzbekistan.</div>
<div style="font-family: 'Droid Serif', Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 15px; line-height: 26px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
“Sekarang ini gratis, tetapi nanti Anda harus membayar untuk itu, sehingga lebih baik melakukannya sekarang,” ujar sang ibu mengutip perkataan perawat yang datang ke rumahnya.</div>
<div style="font-family: 'Droid Serif', Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 15px; line-height: 26px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Ibu lain mengatakan ia mengalami sakit misterius dan pendarahan berat setelah kelahiran anaknya. Kemudian dia melakukan pemeriksaan USG dan menemukan bahwa rahimnya telah diangkat.</div>
<div style="font-family: 'Droid Serif', Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 15px; line-height: 26px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
“Mereka hanya mengatakan kepada saya, ‘Apakah Anda membutuhkan banyak anak? Anda sudah memiliki dua’,” ujarnya.</div>
<div style="font-family: 'Droid Serif', Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 15px; line-height: 26px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Wartawan <em style="font-style: italic;">BBC</em> juga mengumpulkan kesaksian serupa dari Lembah Ferghana, wilayah Bukhara dan dua desa di dekat ibukota Tashkent.</div>
<div style="font-family: 'Droid Serif', Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 15px; line-height: 26px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Menurut sumber di Departemen Kesehatan, program sterilisasi dimaksudkan untuk mengontrol populasi Uzbekistan, yang secara resmi telah mencapai 28 juta orang.</div>
<div style="font-family: 'Droid Serif', Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 15px; line-height: 26px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
“Kami berbicara mengenai puluhan ribu perempuan yang disterilkan di seluruh negeri,” ujar Sukhrob Ismailov, yang menjalankan Expert Working Group, salah satu dari organisasi non-pemerintah (LSM) yang beroperasi di Uzbekistan.</div>
<div style="font-family: 'Droid Serif', Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 15px; line-height: 26px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Pada tahun 2010, LSM tersebut melakukan survei panjang selama tujuh bulan dan mengumpulkan bukti sekitar 80.000 kasus sterilisasi selama periode tersebut, tetapi tidak ada cara memverifikasi jumlah dan beberapa prosedur dilakukan dengan persetujuan pasien.</div>
<div style="font-family: 'Droid Serif', Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 15px; line-height: 26px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Kasus pertama sterilisasi paksa dilaporkan pada tahun 2005, oleh Gulbakhor Turaeva-ahli patologi yang bekerja di kota Andijan-yang memperhatikan bahwa uterus perempuan muda sehat dibawa ke kamar mayat tempat dia bekerja.</div>
<div style="font-family: 'Droid Serif', Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 15px; line-height: 26px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Setelah mengumpulkan bukti 200 sterilisasi paksa, dengan menelusuri perempuan yang uterusnya telah dihapus, ia pergi ke publik dan mempertanyakan penjelasan atas itu. Namun sebaliknya, ia dipecat dari pekerjaannya.</div>
<div style="font-family: 'Droid Serif', Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 15px; line-height: 26px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Pada tahun 2007, Tuareva masuk penjara, dengan tuduhan penyelundupan literatur oposisi. Seperti banyak orang lainnya, ia menolak untuk diwawancarai mengenai kasus ini karena khawatir keselamatan anak-anaknya dan dirinya.</div>
<div style="font-family: 'Droid Serif', Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 15px; line-height: 26px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
“Di atas kertas, sterilisasi harus bersifat sukarela, tetapi wanita tidak benar-benar mendapat pilihan,” ujar seorang dokter senior di rumah sakit provinsi yang tidak ingin disebutkan namanya.</div>
<div style="font-family: 'Droid Serif', Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 15px; line-height: 26px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
“Ini sangat mudah untuk memanipulasi seorang wanita, terutama jika dia miskin. Anda dapat mengatakan bahwa kesehatannya akan menderita jika dia memiliki anak lagi. Anda dapat mengatakan sterilisasi yang terbaik baginya, atau Anda dapat melakukan operasi.”</div>
<div style="font-family: 'Droid Serif', Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 15px; line-height: 26px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Beberapa dokter mengatakan bahwa dalam dua tahun terakhir, telah terjadi peningkatan dramatis dalam bagian Caesar, yang menyediakan ahli bedah kesempatan mudah untuk mesterilkan ibu.</div>
<div style="font-family: 'Droid Serif', Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 15px; line-height: 26px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
“Aturan caesar sangat ketat, tetapi sekarang saya percaya 80 persen wanita melahirkan melalui cara itu. Hal ini membuatnya sangat mudah untuk melakukan sterilisasi dan mengikat saluran tuba,” ujar seorang ahli bedah di sebuah rumah sakit dekat ibukota.</div>
<div style="font-family: 'Droid Serif', Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 15px; line-height: 26px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Uzbekistan, menurut laporan PBB berada di peringkat 140 dari 194 negara dalam hal kematian bayi di tahun 2005-2010. PBB juga menunjukkan bahwa Uzbekistan memiliki rasio kematian ibu 30 dari 100.000 saat melahirkan pada tahun 2008.</div>
<div style="font-family: 'Droid Serif', Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 15px; line-height: 26px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Beberapa dokter dan profesional medis mengatakan sterilisasi paksa tidak hanya jadi alat kontrol populasi, juga alat untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi.</div>
<div style="font-family: 'Droid Serif', Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 15px; line-height: 26px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
“Ini adalah rumus sederhana-perempuan sedikit melahirkan, sedikit dari mereka meninggal,” ujar seorang ahli bedah.</div>
<div style="font-family: 'Droid Serif', Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 15px; line-height: 26px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
“Uzbekistan tampaknya terobsesi dengan angka dan peringkat internasional,” ujar Steve swerdlow, direktur Human Rights Watch Asia Tengah.</div>
<div style="font-family: 'Droid Serif', Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 15px; line-height: 26px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
“Saya pikir ini tipikal dari kediktatoran yang dibutuhkan untuk membangun sebuah bangunan narasi di atas sesuatu selain kebenaran.”</div>
<div style="font-family: 'Droid Serif', Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 15px; line-height: 26px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Swerdlow percaya pemerintah asing bisa berbuat lebih banyak. Namun dalam beberapa tahun terakhir, AS dan Uni Eropa telah mencabut sanksi, termasuk larangan AS pada penjualan senjata.</div>
<div style="font-family: 'Droid Serif', Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 15px; line-height: 26px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Hal ini tampaknya terkait dengan hubungan yang memburuk antara Pakistan dan Amerika Serikat terkait penggunaan rute pasokan NATO melalui Asia Tengah, termasuk Uzbekistan.</div>
<div style="font-family: 'Droid Serif', Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 15px; line-height: 26px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Sejumlah pejabat Barat telah mengunjungi Uzbekistan dalam beberapa bulan terakhir, tetapi hanya sedikit yang membuat komentar publik tentang catatan hak asasi manusia negara itu.</div>
<div style="font-family: 'Droid Serif', Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 15px; line-height: 26px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
“Karimov telah berhasil mendapatkan poin dalam hubungannya dengan Barat, ketika tidak ada konsekuensi atas tindakannya dan pelanggaran Ham,” ujar Serdlow.</div>
<div style="font-family: 'Droid Serif', Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 15px; line-height: 26px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Dalam jawaban tertulis atas permintaan BBC untuk berkomentar, pemerintah Uzbek mengatakan tuduhan dari program sterilisasi paksa adalah fitnah dan tidak ada hubungannya dengan realitas.</div>
<div style="font-family: 'Droid Serif', Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 15px; line-height: 26px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Pemerintah Uzbekistan mengklaim bahwa catatan Uzbekistan sangat baik dalam melindungi ibu dan bayi dan dapat dianggap sebagai model bagi negara-negara di seluruh dunia.</div>
<div style="font-family: 'Droid Serif', Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 15px; line-height: 26px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Namun, Nigora, adalah salah satu diantara banyak perempuan yang disterilisasi paksa. Dia secara darurat harus melahirkan secara caesar. Sehari kemudian dia diberitahu bahwa dia telah disterilkan. Pada hari yang sama, bayi yang baru ia lahirkan meninggal dunia.</div>
<div style="font-family: 'Droid Serif', Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 15px; line-height: 26px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
Nigora, seorang perempuan muda berusia 24 tahun, saat ini harus menghadapi kenyataan perih bahwa ia tidak akan pernah memiliki anak, karena pemerintah Uzbek telah mengangkat rahimnya secara paksa tanpa persetujuannya. (haninmazaya/<a href="http://arrahmah.com/read/2012/04/14/19393-keji-pemerintah-uzbek-secara-diam-diam-mensterilkan-perempuan.html" rel="content" style="color: #006699; font-weight: bold; text-decoration: none;" target="_blank">arrahmah.com</a>)</div>
</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08371669742988060163noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6017229488131937375.post-29176593191328863442012-04-17T20:39:00.001-07:002012-04-17T21:25:46.496-07:00Hukuman Bagi Orang Yang Berkerudung<br />
<h1 class="post-title entry-title" style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 5px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span" style="background-clip: initial; background-color: transparent; background-origin: initial; background-repeat: no-repeat no-repeat; color: #007acc; font-family: 'Segoe UI', Calibri, 'Myriad Pro', Myriad, 'Trebuchet MS', Helvetica, sans-serif; font-weight: normal; line-height: normal;"><span style="background-attachment: scroll; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: url(http://2.bp.blogspot.com/_4HKUHirY_2U/THTpI0dglUI/AAAAAAAABQk/XoBWy0vRgds/s1600/label.png); background-origin: initial; background-position: 0% 0%; background-repeat: no-repeat no-repeat; font-size: 11px; padding-left: 25px;"></span></span><div class="post-body entry-content" style="margin-bottom: 0.75em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<div style="color: #007acc; font-family: 'Segoe UI', Calibri, 'Myriad Pro', Myriad, 'Trebuchet MS', Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; font-weight: normal; line-height: 1.6em;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="clear: left; color: black; display: inline; float: left; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 14px; font-weight: normal; line-height: normal; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img height="128" src="http://syabab.com/images/resized/images/stories/06hizb_390_250.jpg" style="border-bottom-color: rgb(204, 204, 204); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 0px; border-left-color: rgb(204, 204, 204); border-left-style: solid; border-left-width: 0px; border-right-color: rgb(204, 204, 204); border-right-style: solid; border-right-width: 0px; border-top-color: rgb(204, 204, 204); border-top-style: solid; border-top-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" width="200" /></span><span class="Apple-style-span"></span><br />
<div style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 14px; line-height: 19px;">Pelarangan Kerudung di Negeri Mayoritas Muslim Terbesar Di Dunia Ini, Terjadi Lagi, Saatnya Muslimah Bangkit!</span></span></div>
<div style="color: #007acc; font-family: 'Segoe UI', Calibri, 'Myriad Pro', Myriad, 'Trebuchet MS', Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; font-weight: bold; line-height: 19px;">
<span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><br /></span></span></div>
<div style="color: #007acc; font-family: 'Segoe UI', Calibri, 'Myriad Pro', Myriad, 'Trebuchet MS', Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; font-weight: bold; line-height: 19px;">
<span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;">Sungguh malang nasib kaum Muslim di negeri Muslim terbesar ini. Beberapa pihak berusaha untuk melarang Muslimah dari ketaatannya kepada syariah.</span></span></div>
<br />
<a name='more'></a><div style="color: #007acc; font-family: 'Segoe UI', Calibri, 'Myriad Pro', Myriad, 'Trebuchet MS', Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; font-weight: normal; line-height: 1.6em;">
<br /></div>
<div style="color: #007acc; font-family: 'Segoe UI', Calibri, 'Myriad Pro', Myriad, 'Trebuchet MS', Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; font-weight: normal; line-height: 1.6em;">
<span class="Apple-style-span" style="color: #333333; line-height: 19px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> Sebut saja, salah kasus diantaranya, RS Pantai Indah Kapuk melarang Muslimah berkerudung. Pihak rumah sakit tak memberikan alasan jelas mengapa kebijakan pelarangan itu diambil.</span></span></div>
</div>
<div style="color: #007acc; font-family: 'Segoe UI', Calibri, 'Myriad Pro', Myriad, 'Trebuchet MS', Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; font-weight: normal; line-height: 1.6em;">
<span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: verdana, Georgia, Cambria, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 13px; line-height: 19px;"></span></div>
<div style="-webkit-background-clip: initial; -webkit-background-origin: initial; background-attachment: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-repeat: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; color: #007acc; font-family: 'Segoe UI', Calibri, 'Myriad Pro', Myriad, 'Trebuchet MS', Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; font-weight: normal; line-height: 1.6em; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
</div>
<div style="color: #007acc; font-family: 'Segoe UI', Calibri, 'Myriad Pro', Myriad, 'Trebuchet MS', Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; font-weight: normal; line-height: 1.6em;">
<span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: verdana, Georgia, Cambria, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 13px; line-height: 19px;">
</span></div>
<div style="-webkit-background-clip: initial; -webkit-background-origin: initial; background-attachment: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-repeat: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; color: #007acc; font-family: 'Segoe UI', Calibri, 'Myriad Pro', Myriad, 'Trebuchet MS', Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; font-weight: normal; line-height: 1.6em; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
</div>
<div style="color: #007acc; font-family: 'Segoe UI', Calibri, 'Myriad Pro', Myriad, 'Trebuchet MS', Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; font-weight: normal; line-height: 1.6em;">
<span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: verdana, Georgia, Cambria, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 13px; line-height: 19px;">
</span></div>
<div style="font-weight: normal; text-align: justify;">
<div style="color: #007acc; line-height: 1.6em;">
<span class="Apple-style-span" style="color: #333333; line-height: 19px;"><span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;">Kasus pelarangan pemakaian kerudung - latah disebut jilbab oleh masyarakat - muncul lagi. Kali ini dialami oleh Dwi, karyawati RS Pantai Indah Kapuk, Jakarta, seperti dikutip dari mediaumat.</span></span></span></div>
</div>
<div style="color: #007acc; font-weight: normal; line-height: 1.6em;">
<span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small; line-height: 19px;">
</span></div>
<div style="color: #007acc; font-weight: normal; line-height: 1.6em; text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="color: #333333; line-height: 19px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;"> Kasus ini mencuat setelah Pimpinan Unit Kerja Serikat Pekerja Farmasi dan Kesehatan RS Pantai Indah Kapuk, Kusno Haryanto melaporkan kasus ini ke beberapa ormas Islam melalui suratnya. </span></span></div>
<div style="font-weight: normal;">
<span class="Apple-style-span" style="color: #333333; line-height: 19px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;">
</span></span></div>
<div style="font-weight: normal; text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="color: #333333; line-height: 19px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;"><br /></span></span></div>
<div style="font-weight: normal;">
<span class="Apple-style-span" style="color: #333333; line-height: 19px;">
</span></div>
<div style="font-weight: normal; text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="color: #333333; line-height: 19px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;"> Kusno menjelaskan bahwa pelarangan berkerudung di RS Pantai Indah Kapuk berlangsung sejak tahun lalu. Kasus Dwi ini sudah dibawa Serikat Pekerja ke manajemen rumah sakit melalui jalur advokasi. Pihak rumah sakit awalnya bersedia mengakomodasi kasus Dwi ini namun sampai saat ini, mereka hanya pura-pura.</span></span></div>
<span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-weight: normal; line-height: 19px;">
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;"> Ini terbukti ketika sekarang bertambah lagi karyawati yang nekat mengenakan kerudung yakni Tien Maemunah, Rahmawati, dan Fitriani, pihak manajemen melarang dengan tegas penggunaan kerudung di RS Pondok Indah Kapuk.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;"><br /></span></div>
<strong style="-webkit-background-clip: initial; -webkit-background-origin: initial; background-attachment: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-repeat: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;"><div style="text-align: justify;">
Dipaksa Melepaskan Kerudung</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</span></strong><div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;"> Berdasarkan laporan Serikat Pekerja Farmasi dan Kesehatan RS Pantai Indah Kapuk, Tien Maemunah mengenakan kerudung pada saat jam kerja mulai tanggal 7 September 2011 dengan alasan menjalankan perintah agama yang dianutnya serta merasa risih dengan pakaian seragam yang tidak menutup aurat. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;"> Atas kejadian itulah Tien dipanggil menghadap oleh pihak manajemen Rumah Sakit Rizal Bachrun dan Lisa Mokalu. “Rizal Bachrun selaku Manager PSDM RS Pantai Indah Kapuk meminta kepada Tien untuk melepaskan jilbabnya,” jelas Kusno.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;"> Perintah untuk melepaskan Jilbab dilanjutkan dengan permintaan agar Tien Maemunah mengundurkan diri saja dari rumah sakit tersebut. “Pelapor juga diperintahkan untuk mengundurkan diri, jika tidak ingin melepaskan jilbabnya,” lanjutnya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;"> Kusno, selaku Ketua Serikat Pekerja Farmasi dan Kesehatan RS Pantai Indah Kapuk, kini masih menunggu penjelasan tentang tindak lanjut atas permasalahan yang disampaikan oleh para pelapor.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;"> 20 September kemarin, karyawati ke enam yang menggunakan jilbab di RS Pantai Indah kapuk bernama Amanah mendapat tekanan luar biasa oleh leader-leadernya. Tekanan tersebut dimulai dari diminta melepaskan jilbabnya yang akhirnya Amanah membuat surat cuti diluar tanggungan sampai dengan diijinkannya penggunaan jilbab di RS Pantai Indah Kapuk. Pembuatan surat cuti di luar tanggungan itu bukan atas inisiatif Amanah tetapi kalimat demi kalimat dalam surat itu di “dikte kan lewat telepon” oleh Zr Ipung yang merupakan tangan kanan manager keperawatan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;"> Sedangkan saat ditanya apa alasan pihak manajemen melarang pemakaian kerudung saat jam kerja, Kusno mengatakan “Belum ada apa alasan yang jelas dari rumah sakit. Tapi, ketika para pegawai RS meminta ijin untuk menggunakan jilbab pihak manajemen hanya mengatakan tidak pernah bisa menerima pemakaian jilbab di sini,” terangnya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;"><br /></span></div>
<strong style="-webkit-background-clip: initial; -webkit-background-origin: initial; background-attachment: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-repeat: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;"><div style="text-align: justify;">
Terulang</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</span></strong><div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;"> Kasus seperti ini bukan kasus yang pertama. Hal yang sama sering terjadi. Tahun 2010, terjadi pelarangan pemakaian kerudung atas tiga perawat RS Mitra Internasional Jatinegara yakni Suharti, Sutiyem dan Wiwin Winarti. Mereka pun terancam dipecat karena menggunakan jilbab panjang. Mereka menolak karena jilbab pendek menampilkan lekuk dada.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;"> Ada juga kasus Wine Dwi Mandela saat bekerja di RS Mitra Keluarga Bekasi Barat. Ia dicampakkan begitu saja oleh pihak rumah sakit dengan dalih yang dicari-cari. Padahal selama empat tahun bekerja di rumah sakit swasta tersebut, ia mengaku tak pernah melakukan pelanggaran yang merugikan perusahaan. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;"> Awalnya, Wine memang bersikap seperti karyawati RS Mitra pada lainnya. Sudah menjadi rahasia umum bahwa RS Mitra Keluarga manapun memang memberlakukan larangan berjilbab bagi karyawatinya. Bila ada di antara mereka karyawati yang berjilbab maka mau tidak mau mereka harus melepas jilbab setibanya di rumah sakit. Namun, setelah ia konsisten dengan ketetapannya untuk tidak melepaskan jilbabnya saat bekerja itulah, ia menuai banyak kecaman dan akhirnya ia dipecat dari pekerjaannya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;"> Pada tahun 2006, RS Kebon Jati Bandung, juga melarang penggunaan kerudung dengan dalih rumah sakit itu sejak berdiri sudah ada peraturan tidak tertulis bahwa perawat yang beragama Islam tidak diperkenankan menggunakan jilbab selama bekerja karena rumah sakit Kebon jati adalah rumah sakit umum tidak berafiliasi pada golongan tertentu. Tidak boleh menggunakan simbol-simbol agama. Inikah demokrasi?</span></div>
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;"><br /></span><div style="-webkit-background-clip: initial; -webkit-background-origin: initial; background-attachment: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-repeat: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;">Serangan Atas Muslimah</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;"> Kasus pemaksaan bagi kaum Muslimah untuk melepaskan pakaian penutup aurat itu terjadi tidak hanya di dunia kerja saja. Bahkan, hal itu juga dialami oleh perempuan remaja muslimah yang aktif di beberapa organisasi sekolah. Tidak sedikit diantara mereka dipaksa untuk melepaskan pakaian muslimahnya karena pakaian seragamnya tidak menutup aurat. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;"> Sementara di dunia olahraga, dengan adanya ide kesataraan gender, generasi Muslimah dipaksa untuk memamerkan auratnya karena tuntutan seragam olahraga, seperti Volley Ball dan Basket. Ditambah lagi, dengan contoh jelek yang diajarkan oleh bebeapa acara sinetron dan musik di televisi yang terus menerus menyajikan contoh buruk tentang berpakaian. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;"> Demikianlah, kaum Muslim kembali dipermainkan oleh demokrasi dan ide-ide kebebasan. Barat terus mengajarkan ide kebebasan dan kesetaraan gender di negeri-negeri Muslim. Sementara di Barat sendiri, mereka tidak memberikan kebebasan bagi Muslimah untuk menaati Tuhannya dalam berpakaian. Beberapa negara Eropa sudah mulai melakukan pelarangan atas niqab atau burka, bukti dari bualan demokrasi.</span></div>
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;"><br /></span><div style="-webkit-background-clip: initial; -webkit-background-origin: initial; background-attachment: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-repeat: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;"> Hal yang sama juga terjadi di negeri ini, umat dicekoki kebebasan, sementara ketika umat ingin memenuhi kewajiban agamanya, ada pihak-pihak tertentu yang melarangnya. Jika itu terjadi di Barat, mungkin wajar, sekalipun itu menunjukkan sikap hipokrit dan bualan demokrasi. Namun, jika ini terjadi di negeri yang bermayoritas Muslim, sungguh amat memalukan bilan terjadi upaya pelarangan ini. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;"> Berbagai persoalan pun muncul, ketika di tengah-tengah masyarakat bertebaran perempuan-perempuan yang tidak menutup aurat. Mulai dari pelecehan seksual hingga kapitalisasi perempuan seperti komoditas barang yang murah untuk diperjualbelikan. Perintah jilbab dan menutup aurat bagi Muslimah bukan mode, tetapi itu adalah kewajiban (silahkan baca: QS. Al-Ahzab: 59 dan Annur: 31). </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;"> Umat tidak membutuhkan liberalisme dan demokrasi, tetapi umat hanya menginginkan kembalinya kepada syariah dari Tuhan Sang Pencipta. Islam telah terbukti memuliakan perempuan. Hal itu akan nyata ketika umat hidup di bawah naungan Khilafah Rasyidah yang akan menerapkan hukum-hukum syariah dan menyatukan seluruh kaum Muslim sedunia. Insya Allah, tidak akan lama lagi. [m/mediaumat/syabab/globalkhilafah.blogspot.com]</span></span></div>
</span><div style="font-weight: normal;">
</div>
<div style="color: #007acc; font-family: 'Segoe UI', Calibri, 'Myriad Pro', Myriad, 'Trebuchet MS', Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; font-weight: normal; line-height: 1.6em;">
</div>
</div>
</span></h1>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08371669742988060163noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6017229488131937375.post-81872970727304630062012-04-17T20:00:00.001-07:002012-04-17T20:00:04.966-07:00MUQADDIMAH<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Assalamu'alaikum, teruntuk saudara-saudaraku yang seiman, blog ini insya Allah akan membantu saya dan anda untuk mengetahui keadaan alam islami mulai dari Indonesia hingga negara- negara lain, agar kita tau apa yang terjadi dibelahan alam islami yang lainnya, mudah- mudahan bermanfaat.</span>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08371669742988060163noreply@blogger.com0